Senin, 26 November 2012

PRAKTEK TATA BOGA ANAK KELAS 8D


Praktek Tata Boga, anak kelas 8D pada tanggal 27 Nopember 2012 pukul 14.00 WIB, yang dibimbing oleh ustadzah Yuni Tutik I, S.Pd. dengan menu masakan lengkap mulai dari sambal trasi ayam, ikan asin, jangan asam, peyek, sate telur puyuh, ikan goreng wader, botok tempe-tahu-lamtoro, dll. beserta minumala beraneka ragam seperti es campur, dawet, bubur putih dll. pokoknya mantap rasanya.....insya'allah lulus dari Al Fatimah jagoan masak, ngaji, en berprestasi dalam segala disiplin ilmu












Selasa, 20 November 2012

Senin, 19 November 2012

DRAF JADWAL UN NASIONAL 2013


Info Terbaru Ujian Nasional 2013
Jadwal Ujian Nasional/UN 2013 SD,SMP,SMA/SMK akan dibahas oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) bekerjasama dengan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) pada akhir September 2012 bersama Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Indonesia. Khussusnya diharapkan dalam pembahasaan tersebut tercapai kesepakatan pemanfaatan hasil UN 2013 SMA/MA/SMK untuk masuk PT, khususnya PTN. Jika kesepakan soal Ujian Nasionla/UN ini berhasil maka tidak hanya meringankan biaya bagi siswa SMA/MA/SMK tetapi siswa tidak stres karena konsentrasi di UN sudah bisa dipakai untuk seleksi di PTN.
Karena selama ini, hasil Ujian Nasional/UN SD/MI dipakai dalam seleksi masuk SMP/MTs, sedangkan hasil UN SMP/MTs untuk masuk SMA/MA/SMK. Namun hasilUnas/UN SMA sederajat nampaknya belum sepenuhnya diakui PTN karena dinilai belum valid akibat tingginya dugaan kecurangan dalam pelaksanaan Ujian Nasional. Untuk tercapainya kesepakatan dengn pihak PTN, dalam pelaksanaan UN/unas 2013 akan ada perubahan materi soal ujian nasional (UN) jenjang SMA dan sederajat untuk diintegrasikan dengan soal seleksi masuk calon mahasiswa di perguruan tinggi negeri (PTN).
Perubahan soal ujian nasional 2013 ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi sekolah.Soal UN 2013 akan terdiri dari 20 variasi di dalam satu kelas. Perkembangan pelaksanaan kebijakan dan perubahan soal unas 2013 ini disampaikan oleh Kepala Badan Pengembangan dan Penelitian (Balitbang) Kemendikbud Chairil Anwar Notodiputro.
Berikut ini Jadwal Ujian Nasional/UN 2013 SD,SMP, SMA/SMK:
Jadwal Ujian Nasional (UN) 2013 SD/MI
§  Jadwal Latihan Ujian (UN) Tahap I 21-23 Maret 2013
§  Jadwal Latihan Ujian (UN) Tahap II 15-17 April 2013
§  Jadwal Ujian Nasional (UN) SD Utama 13-15 Mei 2013
§  Jadwal Ujian Nasional (UN) SD susulan: 20-22 Mei 2013
Jadwal Ujian Nasional (UN) 2013 SMP
§  Jadwal Latihan Ujian (UN) SMP Tahap I  21-23 Feb 2013
§  Jadwal Latihan Ujian (UN) SMP Tahap II:18-20 Maret 2013
§  Jadwal Ujian Nasional (UN) SMP Utama: 6-10 Mei 2013 (9 Mei 2013 Libur Kenaikan Isa Al Masih)
§  Jadwal Ujian Nasional (UN) SMP Susulan 13-16 Mei 2013
Jadwal Ujian Nasional (UN) 2013 SMA/SMK
§  Jadwal Latihan UN SMK: 2-23Feb.18-20Mar 2013
§  Jadwal Latihan UN SMA: 25-27 Feb.20-23 Maret 2013
§  Jadwal Ujian Nasional/UN SMA/SMK Utama: 30 April s.d 4 Mei 2013
§  Jadwal Ujian Nasional/UN Susulan SMA/SMK: 6 s.d 10 Mei 2013
Untuk perisapan Jadwal Ujian Nasional/UN 2013, pihak Balitbang harus memiliki cadangan soal ujian 2013 sebanyak 20 kali lipat dibandingkan dengan UN 2012, jika 20 variasi soal ini benar-benar berbeda setiap butir soal-soal ujian nya, bukan soalnya sama tetapi hanya diacak penempatannya. Persiapan untuk menghadapi Ujian Nasional/UN dengan 20 vairasi soal di setiap ruang ujian diantaranya adalah mengumpulkan materi di bank soal UN 2013. Selain mengumpulkan butir soal UN yang sudah ada sebelumnya, seluruh tim Balitbang yang membidangi pengembangan kurikulum terus mengumpulkan materi-materi sebagai dasar pembuatan soal unas tahun 2013. Selanjutnya materi soal-soal UN 2013 ini akan digodok untuk menjadi butir-butir soal Ujian Nasional 2013.
Secara umum pihak sekolah menyambut baik dan menilai cara ini akan lebih efisien. Sekolah hanya perlu memberikan pendalaman materi soal UN 2013 bagi siswa kelas XII SMA/ MA/ SMK. Selain itu, perguruan tinggi juga diminta ikut terlibat dengan baik dalam rencana ini. Upaya ini menjadi penting, karena pada tahun 2013 Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNM PTN) sudah tidak lagi menggunakan jalur ujian tulis. Kemendikbud sudah menetapkan jika 60 persen kuota siswa baru akan diisi dengan SNM PTN jalur undangan. Sementara sisanya sebanyak 40 persen diisi dari saringan atau ujian mandiri.
Walaupun pelaksanaan Jadwal Ujian Nasional/UN 2013 masih jauh, namun Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meminta seluruh sekolah, terutama jenjang SMA/sederajat untuk mulai bersiap-siap dalam menghadapi pelaksanaanJadwal Ujian Nasional/UN 2013 SD,SMP, SMA/SMK.

Sabtu, 03 November 2012

LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN OPPMA


SMP/SMA Plus Al-Fatimah Gelar Diklat Organisasi
Minggu, 04 November 2012 09:30:07SMP/SMA Plus Al-Fatimah Gelar Diklat Organisasi
Reporter: Kharis Wahyudi

blokBojonegoro.com - Sebanyak 127 siswi SMP/SMA Plus Al-Fatimah, Minggu (4/11/2012) pagi menggelar diklat keorganisasian di Desa Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu, Bojonegiro. Mereka antusias mengikuti setiap sesi materi yang diberikan narasumber.

Kegiatan yang didalamnya bermuatan pendidikan jurnalistik, latihan manajemen organisasi dan leadership itu menghadirkan seluruh pengurus Organisasi Pelajar Pondok Modern Al-Fatimah (OPPMA). Ada lima materi yang diberikan kepada pengurus baru, dan setelah itu studi lapangan di pusat agrobisnis blimbing dan Bendung Gerak.

Pemateri pertama yang dihadirkan adalah Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi blokBojonegoro Media (blokBojonegoro.com dan Tabloid blokBojonegoro), Muhammad A. Qohhar. Dalam paparannya, Mas el-Koko, begitu ia biasa disapa menjelaskan tentang seputar pers, jurnalistik dan kewartawanan.

"Menulis sangat dibutuhkan siswa sekolah, sehingga harus terus dipupuk sejak dini. Dengan begitu, menulis teratur akan menjadi kebiasaan," kata Koko.

Sementara itu Kaur Kesiswaan SMP/SMA Plus Al-Fatimah, Khoirur Rozi menegaskan, kalau kegiatan dilakukan di luar dengan maksud memberikan nuansa baru bagi siswa. Selain itu, untuk mengasah kepekaan.

"Kita berharap saat kembali ke sekolah bisa meningkatkan jiwa kepemimpinan dan skill menulis siswa," sambungnya.

Bukan hanya itu saja, saat di bangku sekolah nanti, mereka bisa menularkan pada siswa lain. Karena, yang ikut kegiatan ini adalah pengurus OPPMA atau Organisasi Siwa Intra Sekolah (OSIS) setempat

Kamis, 01 November 2012

Aku Heran Pada Tiga Hal



قال يحيى بنُ معاذ: عَجِبْتُ مِن ثلاثة: رجُل يَرائي بِعَمَلِهِ مخلوقًا مِثْلَه وَيتركُ أنْ يَعْمَلَهُ للهِ، وَرَجُل يَبْخَلُ بِمالهَ وَربهُ يستقرْضُه مِنه فلا يُقْرِضُهُ مِنه شَيْئًا، وَرَجُل يَرغَبُ في صُحْبةِ المخُلوقَين وَمَوَّدتِهَم والله يَدْعِوهُ إِلَى صُحْبَتِهِ وَمَودَته. (عبد الْعَزِيز بن محمد السلمان، موارد الظمآن لدروس الزمان الجزء الأول).
Yahya bin Mu’ad berkata: “Aku heran pada tiga hal: Pertama, seseorang yang beramal dengan riya’ (dipamerkan) kepada makhluk sesamanya, sebaliknya ia enggan beramal karena Allah. Kedua, seseorang yang kikir dengan hartanya, sementara Tuhannya meminta pinjaman padanya, namun ia tidak meminjamkan sedikitpun harta pada-Nya. Ketiga, seseorang yang senang bersahabat dan berkawan dengan para makhluk, sementara Allah menyerunya agar bersahabat dan berkawan dengan-Nya.” (Abdul Aziz bin Muhammad Salman, Mawârid al-Dzam’ân li Durûs al-Zamân Juz II).


قال يحيى بنُ معاذ: عَجِبْتُ مِن ثلاثة: رجُل يَرائي بِعَمَلِهِ مخلوقًا مِثْلَه وَيتركُ أنْ يَعْمَلَهُ للهِ، وَرَجُل يَبْخَلُ بِمالهَ وَربهُ يستقرْضُه مِنه فلا يُقْرِضُهُ مِنه شَيْئًا، وَرَجُل يَرغَبُ في صُحْبةِ المخُلوقَين وَمَوَّدتِهَم والله يَدْعِوهُ إِلَى صُحْبَتِهِ وَمَودَته. (عبد الْعَزِيز بن محمد السلمان، موارد الظمآن لدروس الزمان الجزء الأول).
Yahya bin Mu’ad berkata: “Aku heran pada tiga hal: Pertama, seseorang yang beramal dengan riya’ (dipamerkan) kepada makhluk sesamanya, sebaliknya ia enggan beramal karena Allah. Kedua, seseorang yang kikir dengan hartanya, sementara Tuhannya meminta pinjaman padanya, namun ia tidak meminjamkan sedikitpun harta pada-Nya. Ketiga, seseorang yang senang bersahabat dan berkawan dengan para makhluk, sementara Allah menyerunya agar bersahabat dan berkawan dengan-Nya.” (Abdul Aziz bin Muhammad Salman, Mawârid al-Dzam’ân li Durûs al-Zamân Juz II).

Haji, Napak Tilas Perjuangan Rosulullah SAW


Oleh: DR. Muhammad Rahmat Kurnia
Setiap orang tentu rindu untuk menunaikan ibadah haji.  Tidak mengherankan setiap tahun jamaah haji meningkat.  Pada tahun 1429 H berjumlah 2,4 juta orang dan tahun 2012 meningkat menjadi 3,5 juta umat Islam menyambut panggilan Allah SWT tersebut.  Dari Indonesia  hampir setiap tahun sebanyak 200 ribu orang berangkat ke BaitulLâh.  Semua rindu.  Rela mengantri selama 4 tahun, bahkan di beberapa daerah harus menanti selama 10 tahun untuk mendapatkan giliran naik haji.  Hingga saat ini tercatat ada 1,9 juta orang di Indonesia mengantri untuk dapat menunaikan haji.
Fenomena ini sangat membanggakan.  Dalam rangka memenuhi kewajiban dari Allah SWT kaum Muslim saling berlomba.  Semua ingin lebih dulu melaksanakan kewajiban tersebut.  Mereka rela mengorbankan harta, tenaga, bahkan jauh dari keluarga.  Untuk apa? Demi menunaikan kewajiban dari Allah Rabbul ‘âlamîn.
Hanya saja muncul pertanyaan, mengapa sikap demikian hanya terjadi untuk menunaikan haji?  Mengapa ketika Allah memerintahkan umat Islam agar menerapkan hukum Islam secara kâffah belum ada sambutan dari 200 ribu orang setiap tahun di Indonesia?  Mengapa kewajiban dari Allah Rabb Baitullâh untuk menerapkan syariah Islam belum mendapat sambutan seperti layaknya sambutan terhadap kewajiban haji?  Mengapa pengorbanan serupa belum diberikan bagi perjuangan tegaknya Khilâfah ‘alâ Minhâj an-Nubuwwah sebagaimana dititahkan Rasul?  Padahal bukankah salah satu doa dari Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail as. ketika membangun Ka’bah adalah agar kita mengikuti ajaran Rasul?   Saat itu beliau berdua berdoa: “Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka seorang rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka al-Kitab (al-Quran) dan al-Hikmah (as-Sunnah) serta mensucikan mereka.  Sesungguhnya Engkaulah yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.” (TQS al-Baqarah [2]:129).
Haji adalah ibadah. Orang-orang yang menghayati setiap aktivitas di dalamnya akan mendapatkan banyak pelajaran.  Misalnya, ketika pertama kali memasuki kota Makkah, siapa pun tak akan tahan menahan mata berkaca-kaca.  Terbayang di benaknya, inilah kota yang di dalam al-Quran disebut al-balad al-amîn (negeri yang aman).  Pikiran pun melayang.  Di sinilah dulu Rasulullah saw. memulai dakwah dan membina para Sahabat.  Di kota inilah beliau dilempari kotoran unta, diembargo selama dua tahun, para Sahabatnya diintimidasi, dsb.  Masih ada dalam ingatan, di kota ini pula Rasulullah saw. diancam dengan pembunuhan oleh kaum kafir Quraisy.  Mereka berunding di pusat kajian strategis mereka, Dâr an-Nadwah, untuk melancarkan rencananya itu. Inilah kota perjuangan awal Nabi saw. mendakwahkan Islam.   Pada saat menginjakkan kaki di kota Makkah, kecintaan kepada Allah dan Rasulullah pun membuncah.  Semangat perjuangan pun terkobarkan.  Haji menjadikannya sebagai pecinta Islam.
Pada saat menyaksikan Ka’bah, segera teringat pada al-Quran surat Quraisy:  Hendaklah mereka menyembah Tuhan pemilik rumah ini (Ka’bah).  Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan (TQS Quraisy [106]: 2-3).
Di tempat inilah Nabi Muhammad saw. pernah dilarang shalat oleh Abu Jahal.  Namun, beliau tetap diperintahkan untuk sujud kepada Allah.  Beliau diperintah oleh Allah SWT: Sekali-kali jangan. Janganlah kamu patuh kepada dia. Sujudlah dan dekatkanlah (dirimu kepada Allah) (TQS al-‘Alaq [96]: 19).
Hati pun segera tertambat kepada Allah SWT.  Tekad pun membaja; tekad untuk sungguh-sungguh hanya menyembah Allah, Zat Yang Mahagagah.  Selama tawaf berkeliling Ka’bah pun teringat bahwa di Ka’bah inilah dulu para sahabat bersama Rasulullah saw. berkumpul menyambut kemenangan futuh Makkah.  Rindu, haru dan harapan berpadu menjadi satu.  Terasa seakan-akan Bilal bin Rabbah ra. masih berdiri tegak di atas Ka’bah mengumandangkan azan kemenangan saat futuh Makkah itu.  Ketika itu pula, muncullah harapan akan datangnya pertolongan dari Allah SWT.  Kalau dulu Rasulullah saw. diberi kemenangan dan rasa takut berubah menjadi aman, maka kemenangan dan rasa aman itu pulalah yang akan didapatkan oleh umat Islam di berbagai penjuru dunia.  Tawaf di Ka’bah pun membangkitkan harapan akan datangnya kemenangan.
Wukuf di Arafah.  Kata Nabi, “Al-Hajju ‘arafah (Haji itu wukuf di Arafah.” (HR Ibnu Majah).  Wukuf di Arafah merupakan puncak haji.  Apa yang dilakukan di sana?  Tafakur, zikir, bertobat dan berdoa mulai zuhur hingga maghrib pada tanggal 9 Dzulhijjah.  Ternyata, puncak dari pengorbanan selama ini dalam haji adalah mengingat Allah dan kepatuhan kepada-Nya.  Saat wukuf di Arafah, umat Islam sudah seharusnya ingat bahwa di tempat mulia itu diturunkan ayat yang menurut sebagian ulama sebagai ayat al-Quran terakhir yang turun kepada Rasulullah Muhammad saw.  Ayat tersebut maknanya, “…Hari ini, Aku telah menyempurnakan bagi kalian agama kalian, menyempurnakan bagi kalian nikmat-Ku dan meridhai Islam sebagai agama bagi kalian.” (TQS al-Maidah [5]:3).
Di tengah hamparan padang pasir dan naungan langit, dipanasi teriknya sinar matahari di tengah hari bolong, kita bersimpuh di Arafah untuk memproklamirkan diri sebagai hamba-Nya yang terbaik.  Kala itu juga, kita bertekad untuk menjalankan Islam dengan sepenuhnya, menjadi pembela Islam dengan penuh amanah.  Di tempat Allah SWT menurunkan ayat tadi, di situlah kita menyambut seruan-Nya. Hati pun menjerit menembus langit dan berkata, “Ya, Allah, di tempat ini, engkau telah menetapkan Islam sebagai aturan hidupku. Karena itu, saksikanlah ya Allah, di tempat ini pula aku bertekad akan menjadikan Islam sebagai jalan hidupku dan aku akan menggapai keridhaan-Mu dengan mewakafkan hidupku ini untuk Islam.  Saksikanlah, ya Rabb…”
Begitu juga, ketika melempar jamarat.  Bukan sekadar melempar kerikil.  Di sana ada tempat yang namanya ‘Aqabah, sehingga dikenal dengan istilah Jumratul ‘Aqabah.  Tidak jarang, orang lupa bahwa di sana pernah terjadi peristiwa penting.  Rasulullah saw. kedatangan 12 utusan dari Madinah pada tahun 11 kenabian.   Lalu, tahun depannya datang 75 orang para penghulu Madinah untuk menyerahkan kekuasaan mereka kepada Nabi saw.  Di situlah tonggak penegakkan pemerintahan Islam pertama di Madinah terjadi. Tidak mengherankan, setiap datang untuk melempar jamarat, peristiwa itu terngiang-ngiang terus.  Terbayang, bagaimana para pemimpin Madinah berkomitmen untuk membela dakwah Rasul saw. melebihi pembelaannya kepada anak, istri dan harta kekayaannya.  Di tempat mulia itulah terjadi titik pemisah antara Rasulullah yang tidak memiliki kekuasaan dengan Rasulullah yang memiliki kekuasaan.  Di ‘Aqabah itulah titik awal tegaknya pemerintahan Islam mulai bersinar.  Muncullah tekad untuk terus berjuang demi tegaknya syariah dan Khilafah, pemerintahan Islam sepeninggal Rasulullah saw.  Tidak terasa, mulut pun bergumam, “Ya Allah, pemilik ‘Aqabah.  Berikanlah kesempatan kepadaku untuk dapat menyaksikan sinar fajar Khilafah, kekuasaan Islam yang telah Engkau janjikan.” Jadi, ada hal lain dalam ibadah haji: napak tilas perjuangan Rasul saw. Wallâhu a’lam. []